Taksonomi Penelitian Kebidanan

Secara taksonomis, ada dua aliran utama yang dianut dalam kegiatan penelitian pada umumnya, termasuk penelitian kebidanan, yaitu aliran positivistik dan aliran fenomenologi. Aliran positivistik melahirkan praktik penelitian dengan pendekatan kuantitatif, sedangkan aliran fenomenologi melahirkan praktik penelitian dengan pendekatan kualitatif.

Kedua pendekatan ini sering menjadi sumber "gosip" pada kalangan mahasiswa dalam kerangka memilih calon pembimbing. Sexing kali kita dengar di ruang-ruang kuliah atau pada saat terjadi diskusi antarsesama mahasiswa, muncul sikap memberi label dosen tertentu sebagai penganut fanatik penelitian dengan pendekatan kuantitatif. Sebaliknya, dosen lain diberi label sebagai penganut fanatik penelitian kualitatif. Jika dibimbing oleh Prof. Anak Maras. P.hD., pendekatan penelitian yang dipakai harus kuantitatif? Sebaliknya, dosen yang lain ada yang moderat. Ada pula yang menjadi penganut fanatik pendekatan kualitatif. Demikianlah, kira-kira ujaran sekelompok mahasiswa mengenai sikap atau pendirian dosen mereka atas dua ranah penelitian itu.

Pelabelan semacam itu bukan tidak beralasan. Sejak tahun 1930-an, banyak peneliti secara sempit telah mendefinisikan metode ilmiah meliputi hanya penelitian kuantitatif. Metode penelitian ini didasari filosofi logika empiris atau aliran positivistik. Walau bagaimanapun, pengetahuan ilmiah dibangun melalui aplikasi prinsip-prinsip logis dan penalaran. Penelitian kuantitatif menggunakan pendekatan formal, objektif, dan proses kerja yang sistematik. Pada penelitian kuantitatif, data numerik digunakan untuk memperoleh informasi tentang dunia ini. Metode penelitian ini digunakan untuk menjelaskan variabel, menguji hubungan antarvariabel, dan menentukan interaksi sebab dan akibat antarvariabel.

Penelitian kualitatif adalah pendekatan sistematis dan subjektif yang digunakan untuk menjelaskan pengalaman hidup dan memberikan makna atasnya. Penelitian kualitatif bukan ide bare dalam ilmu-ilmu sosial atau perilaku, dan barangkali juga hal itu akan berkembang di dunia penelitian kebidanan. Tipe penelitian macam ini dilaksanakan untuk menjelaskan dan mendorong pemahaman tentang pengalaman manusia dalam aneka bentuk. Apakah metode penelitian kualitatif itu ilmiah? Bukan di sini persoalannya. Ketika emosi manusia sulit dikuantifikasi, misalnya dengan menggunakan nilai numerik, penelitian kualitatif tampaknya menjadi metode yang lebih efektif untuk menginvestigasi respons emosi ketimbang penelitian kuantitatif. Penelitian kualitatif berorientasi pada upaya memahami fenomena secara menyeluruh. Pendekatan penelitian semacam ini konsisten dengan filosofi holistik di bidang kebidanan.

Referensi
Kebidanan - EGC

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Senam ringan setelah persalinan

Retensio Plasentae — Plasenta Inkompletus