Postingan

Menampilkan postingan dari 2010

Retensio Plasentae — Plasenta Inkompletus

RETENSIO PLASENTAE — PLASENTA INKOMPLETUS Penyebab 1) Retensio: nyeri lahir yang kurang kuat atau perlengketan patologi 2) Inkaiserasi: spasme pada daerah isthmus serviks, sering disebabkan oleh kelebihan dosis obat analgesik Diagnosis 1) Plasenta tidak lahir spontan Interval: maksimum 30 menit Jumlah plasenta yang lahir spontan setelah 30 menit adalah minimum. Di pihak lain, bahaya perdarahan meningkat hebat 2) Tidak yakin apakah plasenta lengkap Pihak ibu kerusakan jaringan, ruptura Pihak janin: pembuluh darah Ujung bebas pembuluh darah dalam membrana vitelina: petunjuk untuk plasenta sekunder Terapi 1) Retensio atau inkarserasi Bila tak ada perdarahan atau hanya minimum: 3-5 unit Syntocin (oksitosin) IV, yang diikuti oleh usaha pengeluaran secara hati-hati dengn tekanan pada fundus, bila plasenta tidak lahir, usaha pengeluaran secara manual setelah 15 menit. nBila perdarahan lebih dari 200 ml: Segera coba pengeluaran secara manual. 2) Keraguan tenting lengkapnya

Senam ringan setelah persalinan

Olah raga dapat Anda lakukan sehari setelah persalinan. Latihan ini bertujuan untuk memperbaiki peredaran darah, terutama di kaki dan mencegah terjadinya gumpalan darah. Di antara bentuk olah raga yang baik adalah senam ringan. Senam ringan yang bisa Anda lakukan yaitu: a) Senam Kegel Senam ini seperti ketika Anda menahan pipis. Tahan sampai hitungan 10 lalu lepaskan kembali. Dapat dilakukan dalam segala situasi (ketika sedang berdiri, duduk, masak, dll) b) Senam otot perut Berbaringlah terlentang dan tank nafas panjang. Sambil menghembuskan nafas coba bayangkan pusar Anda tertarik ke dalam menuju tulang belakang, sehingga perut terasa menegang. Tahan sampai 4 hitungan lalu lepaskan sambil menarik nafas. c) Senam otot bokong Berbaring terlentang sambil nafas panjang. Sambil menghembuskan nafas tegangkan kedua bokong sekencang mungkin, tahan sampai 4 hitungan. Kemudian lemaskan sambil menarik nafas. Ulangi berkali-kali.

Pelayanan Antenatal

Pelayanan antenatal adalah pelayanan kesehatan yang diberikan kepada ibu selama masa kehamilannya sesuai dengan standar pelayanan antenatal, seperti yang ditetapkan dalam buku Pedoman Pelayanan Antenatal bagi petugas puskesmas. Pelayanan antenatal yang lengkap mencakup banyak hal, seperti anamnesis, pemeriksaan fisik umum dan kebidanan , pemeriksaan laboratorium sesuai indikasi, serta intervensi dasar dan khusus (sesuai risiko yang ada). Penerapan operasionalnya dikenal standar, minimal "5T" untuk pelayanan antenatal (timbang berat badan dan tinggi badan, ukur tekanan darah, pemberian imunisasi tetanus toksoid secara lengkap, pengukuran tinggi fundus uteri, pemberian tablet zat besi minimal 90 tablet selama kehamilan) Dengan demikian, operasional pelayanan antenatal yang tidak memenuhi standar minimal 5T tersebut, belum dianggap suatu pelayanan antenatal. Selain itu, pelayanan antenatal ini hanya dapat diberikan oleh tenaga profesional dan tidak dapat dilakukan oleh dukun b

Taksonomi Penelitian Kebidanan

Secara taksonomis, ada dua aliran utama yang dianut dalam kegiatan penelitian pada umumnya, termasuk penelitian kebidanan , yaitu aliran positivistik dan aliran fenomenologi. Aliran positivistik melahirkan praktik penelitian dengan pendekatan kuantitatif, sedangkan aliran fenomenologi melahirkan praktik penelitian dengan pendekatan kualitatif. Kedua pendekatan ini sering menjadi sumber "gosip" pada kalangan mahasiswa dalam kerangka memilih calon pembimbing. Sexing kali kita dengar di ruang-ruang kuliah atau pada saat terjadi diskusi antarsesama mahasiswa, muncul sikap memberi label dosen tertentu sebagai penganut fanatik penelitian dengan pendekatan kuantitatif. Sebaliknya, dosen lain diberi label sebagai penganut fanatik penelitian kualitatif. Jika dibimbing oleh Prof. Anak Maras. P.hD., pendekatan penelitian yang dipakai harus kuantitatif? Sebaliknya, dosen yang lain ada yang moderat. Ada pula yang menjadi penganut fanatik pendekatan kualitatif. Demikianlah, kira-kira uj